Rabu, 03 Desember 2008

Sinopsis Harry Potter 7



Akhir Dari Misteri Yang Belum Berakhir

Judul : Harry Potter dan Relikui Kematian

Pengarang : J. K. Rowling

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : Januari 2008

Tebal : 999 hlm.

Harga Buku : Rp 170.000, 00

Inilah buku yang paling dinanti-nantikan para penggemar Harry Potter di seluruh dunia. JK. Rowling akhirnya memberikan sentuhan akhir dari kisah perjalanan Harry Potter, si penyihir cilik dari Sekolah Sihir Hogwarts. Rowling, pengarang yang namanya dikenal karena kisah Harry Potter yang pertama kali terbit pada tahun 2001, benar-benar sudah matang dalam menuliskan detail-detail yang masih menjadi misteri di buku-buku Harry Potter sebelumnya.

Rowling benar-benar membuat para pembacanya terhanyut dalam segala peristiwa baik yang terkecil sampai yang terbesar dalam buku ketujuhnya ini. Penulis yang mendapatkan inspirasi Harry Potter saat duduk di atas kereta api Manchester, London ini, patut diacungi jempol, Beliau berani “membunuh’ karakter-karakter luar biasa dalam Harry Potter, yang diketahui sebelumnya bahwa Beliau sangat berhati-hati dalam menempatkan kematian dan kesedihan dalam buku-buku sebelumnya.

Buku yang dibuat oleh pengarang yang sudah membuat kerangka setiap buku Harry Potter selama 5 tahun sambil menuliskan buku pertamanya, ini menceritakan pertempuran terakhir Harry Potter dengan musuh terbesarnya, Lord Voldemort dan para antek-anteknya. Dimana dalam perjalanannya memusnahkan Voldemort, Harry yang sangat pemberani, dengan gejolak puber nya yang masih baru dan alami menuju tingkat kedewasaan yang sulit, harus memburu horcrux-horcrux yang merupakan pecahan jiwa Lord Voldemort yang memaksa mereka berpindah-pindah tempat seantero London. Tapi Harry tidak sendirian, dia ditemani Hermione, cewek pintar dan jenius, dan Ron yang sedikit ceroboh tapi baik hati. Mereka sering bertukar pikiran dan saling menjaga satu sama lain untuk menguak seluruh rahasia Voldemort. Sedangkan Voldemort dengan kesadisannya memakan banyak korban dalam mencari cara untuk bisa membunuh Harry, bocah 17 tahun yang sangat ditakutinya sebesar ketakutannya pada kematian. Di saat Harry sangat membutuhkan bantuan dan ide untuk memecahkan misteri-misteri dan petunjuk-petunjuk dari alm. Dumbledore, kematian yang orang-orang yang disayangi Harry secara bertubi-tubi membuatnya lebih kuat dan sekaligus sangat tertekan karena nasib seluruh dunia sihir dan muggle ada di tangannya. Sampai ada saat ketika Harry terlambat mengetahui bahwa orang yang sangat dibencinya ternyata adalah kunci keberhasilannya sekaligus orang yang sangat menyayangi Harry. Dan juga ketika Harry sadar bahwa dia memang sudah diramalkan—dan ramalan tersebut benar—bahwa kematian harus menjemput Harry, bahwa ia memang harus berhadapan muka dengan Voldemort dan menerima kematiannya. Harry sempat bertemu dengan arwah kedua orang tuanya, Sirius Black—walinya, dan Lupin. Ketika akhirnya Harry harus berada di persimpangan antara kematian dan kehidupan, Harry bertemu dengan Dumbledore. Harry yang haus akan kebenaran akhirnya terpuaskan setelah Dumbledore menjelaskan semua misteri secara mendetail. Dan di akhir cerita, Harry harus benar-benar berhadapan dengan Voldemort, dan harus memenangkan pertempuran yang selama ini dialaminya sejak umurnya masih 11 tahun.

Di buku ini sekali lagi Rowling, wanita yang mempunyai 3 anak dari 2 suaminya, membuat para pembaca menahan nafas dan bergidik ngeri melihat kekejaman Voldemort. Tapi dengan kegemulainnya dalam menulis, Rowling mampu menyisipkan secercah kegembiraan dan humor. Contohnya saja pernikahan saudara Ron, yaitu Bill dengan wanita Prancis bernama Fleur Delacour, dan kelahiran putra dari perkawinan Remus Lupin dan Nymphadora Tonks. Tak heran novel akhir perjalanan Harry Potter ini mendapatkan banyak penghargaan ternama, seperti British Book awards, Carnegie Medal 2005, dan Royal Mail Scottish Children Book awards.

Sebagai karya imajinasi yang tak diragukan lagi ketenarannya, Harry Potter ditulis dengan gaya bahasa deskriptif yang mendetail sehingga menarik pembaca benar-benar masuk dan merasakan emosi setiap karakter, ditambah lagi terkuaknya misteri dan rahasia-rahasia yang tak dapat disangka-sangka membuat pembaca bisa mendalami masing-masing karakter Harry Potter.

Rowling, yang menuliskan cerita pertamanya yang berjudul Rabbit saat umurnya masih 6 tahun ini, berusaha memuaskan rasa haus dan penasaran akan kisah Harry Potter yang sudah mereka tunggu-tunggu. Tapi walaupun Rowling menjelaskan secara mendetail segala yang menjadi misteri, tetap saja bagi kebanyakan pembaca, Harry Potter 7 belum bisa sepenuhnya membuat mereka berhenti bertanya-tanya, Rowling masih meninggalkan jejak-jejak yang menimbulkan tebakan-tebakan penasaran para fans atas kisah Harry Potter yang menggiurkan untuk diperdebatkan ini.

Ditambah dengan epilog yang terlalu singkat dan sedikit sulit untuk dimengerti membuat ini menjadi kelemahan buku ini, tapi dapat juga menjadi satu keunggulannya, karena, tentu saja, Rowling ingin Harry Potter selalu membekas dengan sempurna di hati pembaca dan fans setia karangannya ini. Satu lagi kekurangan buku ini, pertempuran antara Harry dan Voldemort terlalu singkat dan kurang jelas maknanya, membuat sedikit kecewa, tetapi tetap menarik untuk dibaca.

Dalam buku ini, para pembaca juga mendapatkan makna yang luar biasa, untuk tidak haus akan kekuasaan dan hal-hal duniawi, dan selalu bersifat ksatria terutama untuk tidak takut terhadap kematian.

Dan tentu saja, buku ini sangat-sangat menarik dan brilian untuk dibaca dan diresapi sedemikian rupa untuk menambah pengalaman dan perbaikan pola pikir serta sifat kita.

Tidak ada komentar: